Jumat, 13 Maret 2009

Peranan Jamur Psilocybe dalam Lingkungan

Nama : Rinanti Prita Belinda

Nim : H1E107214

Peranan Jamur Psilocybe dalam Lingkungan

Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara : membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang").
Fungi dulu dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Usaha menyatukan fungi dengan hewan pada golongan yang sama juga gagal karena fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal), tidak seperti hewan yang mencerna secara internal. Selain itu, sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin, tidak seperti sel hewan.
Jenis jamur lapangan yang pada saat ini banyak dicari karena memiliki efek tertentu adalah yang termasuk "halusinogenik" atau kalau dimakan atau diisap seperti rokok akan menyebabkan halusinasi atau fly. Misalnya, jenis jamur Psilocybe. Jamur ini sudah sejak lama digunakan dalam acara ritual suku Indian ataupun suku-suku bangsa di India, China, dan di kawasan Benua Afrika agar upacaranya lebih semarak dan lebih "khusyuk". Ternyata sekarang diketahui bahwa Psilocybe mengandung psilosibin, yaitu senyawa kimia yang dapat
Jenis jamur Psilocybe umumnya kecil-kecil dengan panjang tangkai sekitar 3-4 cm serta garis tengah tudung sekitar 1-2 cm. Jamur ini banyak ditemukan pada timbunan kotoran kandang, terutama kandang kuda. Jika dibudidayakan, ukuran jamur ini dapat berlipat dua kali atau lebih.
Tanda jamur beracun
(a) Jenis jamur beracun pada umumnya mempunyai warna yang mencolok: merah-darah, hitam-legam, biru-tua, ataupun warna-warna lainnya. Walaupun ada pula jenis jamur beracun yang mempunyai warna terang (kuning muda) atau putih, dan jamur yang dapat dimakan berwarna gelap, misal coklat-tua.
(b) Jenis jamur beracun dapat menghasilkan bau yang menusuk hidung, seperti bau telur busuk ataupun bau ammoniak.
(c) Jenis jamur beracun mempunyai cincin atau cawan. Walaupun ada yang sebaliknya, seperti jamur-merang mempunyai cawan dan jamur kompos mempunyai cincin, tetapi tidak beracun.
(d) Jenis jamur beracun umumnya tumbuh pada tempat yang kotor: tempat pembuangan sampah, kotoran kandang, dan sebagainya. Walaupun untuk penanaman dan pemeliharaan jamur kompos justru dipakai kotoran kandang/kotoran kuda.
(e) Kalau jenis jamur beracun dikerat oleh pisau yang terbuat dari perak, atau dikerat oleh pisau biasa kemudian benda perak didekatkan kepada keratan tadi, maka pada benda perak terbentuk warna hitam atau biru, itu menandakan bahwa jamur tersebut beracun.
(f) Jenis jamur beracun cepat sekali berubah warna, misal dari putih ke warna gelap, kalau dimasak atau dipanaskan.
(g) Ada kebiasaan yang turun-temurun di antara petani di desa untuk menentukan apakah jamur beracun atau tidak, dengan jalan memepes jamur bersama nasi putih. Kalau kemudian warna nasi berubah menjadi warna gelap, menandakan bahwa jamur termasuk jenis beracun.
(h) Di banyak negara Eropa dan Amerika, banyak "pemburu jamur" yang sengaja membawa babi terlatih untuk membedakan jenis beracun dan tidak.
Ekologi pada Jamur Mushroom merupakan sumberdaya alam hayati yang penting dalam kehidupan manusia. Secara ekologis, mushroom memegang peranan signifikan pada peristiwa-peristiwa ekologis seperti asosiasinya dengan hutan tua dalam siklus nutrisi, jaring-jaring makanan serta secara signifikan mempengaruhi kelangsungan hidup perkecambahan anakan-anakan pohon, pertumbuhan pohon dan keseluruhan kesehatan hutan. Mushroom merupakan indikator penting komunitas hutan yang dinamis (Molina et all, 2001).
Dilain sisi, pemanfaatan mushroom telah menjadi semakin intensif sejalan dengan semakin gencarnya penelitian mengenai peran mushroom dalam dunia kesehatan sebagai bahan fitofarmaka.Beberapa penelitian membenarkan bahwa jenis-jenis mushroom tertentu ampuh untuk melawan penyakit ganas kanker dan virus HIV seperti mushroom shiitake (Lentinus edulis) dan mushroom maitake (Grifola frondosa) (Anonim., 2003). Jenis lain seperti mushroom tiram (Pleurotus ostreatus) menurut satu penelitian dapat merehabilitasi beberapa penyakit kronis (Anonim., 2007). Jenis mushroom tertentu dicari karena memiliki efek halusinogenik (kalau dimakan atau dihisap seperti rokok dapat menyebabkan halusinasi atau fly seperti halnya pengguna narkoba (mushroom jenis Psilocybe sp.)) (Anonim., 2005).
Kawasan Gunung Rinjani masih merupakan suatu kawasan dengan ekosistem yang masih utuh dan terjaga. Dengan luas sebesar 41.330 ha, kawasan ini melindungi lebih dari 19 jenis mamalia, 8 jenis reptilia, 5 jenis amfibi, 20 jenis insekta dan 154 jenis burung serta lebih dari 55 jenis anggrek, 140 famili pohon dengan spesies lebih dari 500 jenis (RPTN 1998-2003).
Secara fisiologi Efek yang timbul setelah mengkonsumsi jamur ajaib ini mirip dengan efek yang ditimbulkan oleh obat psikotropika seperti LSD. Lysergic acid (LSD) menimbulkan halusinasi terhadap tempat, warna, dan waktu. Biasanya jenis halusinasi ini digabungkan menjadi satu sehingga pengguna terobsesi pada halusinasi tersebut dan ingin hanyut di dalamnya. Halusinasi tersebut bisa menjadi sangat indah, bahkan menyeramkan sehingga pengguna dapat menjadi paranoid dan gangguan mental. LSD dan jamur ajaib mempunyai kandungan kimia yang sama, yaitu psilocin dan psilocybin.
Secara taksonomi Jamur ajaib atau Magic mushroom termasuk dalam penggolongan BNN (Badan Narkotika Nasional) sebagai zat adiktif. Kandungan dari jamur ajaib yang bertanggungjawab sebagai halusinogenik adalah psilocybin dan psilocin. Setelah dikonsumsi, psilocybin akan dengan mudah diubah ke bentuk psilocin. Psilocin ini akan memberikan efek pada dosis 2-20 mg sedangkan psilocybin, yang merupakan bentuk fosfat ester dari psilocin, memberikan efek pada penggunaan 3-30 mg. Kedua senyawa tersebut mempunyai durasi efek 4-7 jam.
Secara morfologi Mengosumsi Jamur Psilocybe secara morfologi mengalami halusinasi terhadap tempat, warna, dan waktu. Biasanya jenis halusinasi ini digabungkan menjadi satu sehingga pengguna terobsesi pada halusinasi tersebut dan ingin hanyut di dalamnya. Halusinasi tersebut bisa menjadi sangat indah, bahkan menyeramkan sehingga pengguna dapat menjadi paranoid dan gangguan mental. LSD dan jamur ajaib mempunyai kandungan kimia yang sama, yaitu psilocin dan psilocybin.